Tukad Bindu: Oase Ramah Lingkungan di Tengah Kota Denpasar

Tukad Bindu: Oase Ramah Lingkungan di Tengah Kota Denpasar

Hotelnella – Di jantung Kota Denpasar, tak jauh dari pusat Pemerintahan Provinsi Bali, terdapat sebuah destinasi wisata ramah lingkungan yang menawarkan keindahan alam sekaligus edukasi. Tempat tersebut bernama Tukad Bindu. Dalam bahasa Bali, “Tukad” berarti sungai—dan sungai inilah yang kini menjelma menjadi salah satu ikon wisata berbasis pelestarian lingkungan.

Transformasi Tukad Bindu menjadi kawasan wisata dimulai sejak tahun 2013. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri, dengan dukungan dana dari Bank Dunia, menjadi titik awal pengembangan tempat ini. Bantuan tersebut disambut antusias oleh warga sekitar yang kemudian bergotong royong menjaga kebersihan sungai dan menata lingkungan sekitarnya.

Menurut I Gusti Rai Ari Temaja, atau yang akrab disapa Gung Nik, sejak menerima bantuan tersebut, masyarakat setempat membentuk sebuah komunitas yang diberi nama unik dan bermakna: Gila Selingkuh, akronim dari Giat Lestarikan Alam, Selamatkan Lingkungan Hidup. Komunitas ini menjadi motor penggerak pelestarian alam di kawasan Tukad Bindu.

Kini, Tukad Bindu tidak hanya dikenal karena keindahan sungainya yang bersih dan tertata. Lingkungan sekitarnya juga dihiasi dengan taman, jalur pejalan kaki, serta fasilitas umum yang mendukung kenyamanan wisatawan. Kebersihan dan keasriannya menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung dari Denpasar maupun luar kota.

Bagi pengunjung yang datang, tak perlu khawatir soal urusan perut. Di dekat bendungan Tukad Bindu, terdapat deretan stan makanan yang dikelola oleh pelaku UMKM lokal. Kuliner khas Bali dan jajanan tradisional siap memanjakan lidah Anda sambil menikmati suasana sungai yang sejuk dan tenang.

Dalam beberapa tahun terakhir, Tukad Bindu telah menjadi destinasi favorit masyarakat Denpasar. Bahkan, dalam berbagai acara besar, kawasan ini kerap dijadikan lokasi kunjungan wisata oleh tamu dari dalam maupun luar negeri.

Tukad Bindu bukan sekadar objek wisata, tetapi juga simbol keberhasilan kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah dalam menjaga lingkungan. Jika Anda berada di Denpasar, sempatkanlah mampir dan rasakan langsung harmoni antara alam, budaya, dan semangat gotong royong warga Bali.

Tukad Bindu: Sungai Asri Tempat Mandi dan Rekreasi Warga Denpasar

Melintasi kawasan Tukad Bindu, mata akan dimanjakan dengan pemandangan pepohonan rindang yang tertata rapi di sepanjang sisi kanan dan kiri sungai. Suasana hijau yang asri berpadu dengan udara segar, menjadikan tempat ini oase alami di tengah hiruk pikuk Kota Denpasar.

Salah satu daya tarik utama Tukad Bindu adalah jogging track yang membentang di sepanjang aliran sungai. Jalur ini tak hanya digunakan untuk olahraga, tapi juga menjadi tempat favorit wisatawan dan warga lokal untuk berjalan santai sembari menikmati gemericik air sungai yang jernih.

Air di Tukad Bindu memang terkenal bersih dan bening. Tak heran, banyak pengunjung yang tak segan untuk berenang atau mandi langsung di sungai ini. Menurut pengelola kawasan, Gung Nik, waktu kunjungan paling ramai biasanya terjadi dari siang hingga sore hari, terutama oleh anak-anak dan remaja yang menjadikan Tukad Bindu sebagai tempat bermain air.

Pemandangan anak-anak melompat dari jembatan ke dalam sungai seolah membawa kita bernostalgia ke masa kecil di era 80-90-an, saat bermain di sungai menjadi rutinitas yang menyenangkan. Bahkan, tak sedikit anak-anak yang datang bersama orang tua mereka untuk menikmati sejuknya air Tukad Bindu.

Menariknya, meskipun Tukad Bindu selalu terjaga kebersihannya, ada satu hal yang tak bisa dihindari: ketika hujan turun di kawasan pegunungan, air sungai akan berubah warna menjadi agak coklat akibat aliran lumpur dari hulu. Namun, kondisi ini tak menyurutkan antusiasme para pengunjung yang tetap datang untuk menikmati suasana dan bermain air.

Tukad Bindu bukan hanya tempat wisata, tetapi juga ruang publik yang hidup—tempat masyarakat berkumpul, anak-anak bermain, dan keluarga menikmati waktu bersama dalam suasana alami yang menyegarkan. Sebuah bukti bahwa sungai bersih bisa menjadi pusat kebahagiaan dan kebanggaan warga.

Sungai Bersih

Tukad Bindu pernah menjadi lokasi kunjungan Delegasi World Water Forum (WWF) pada Mei 2024 silam. Tukad Bindu sudah menjadi langganan daerah lain sebagai percontohan. Komunitas gila selingkuh juga sering mendapatkan undangan sebagai narasumber di berbagai daerah bahkan luar negeri.

“Tingkat kunjungan Tukad Bindu per harinya antara 100-150 pengunjung. Kalau waktu weekend bisa 3 kali lipat kunjungannya,” kata Gung Nik di Denpasar, Kamis (24/6/2025).

Dirinya menjelaskan, tak hanya menikmati sungai dan lingkungan yang bersih Tukad Bindu menjadi aset peninggalan para gila selingkuh untuk generasi mereka mendatang. Gung Nik mengaku selalu melibatkan teruna teruni (pemuda pemudi) di Tukad Bindu dalam setiap kegiatan yang mereka lakukan.

“Selain meninggalkan hal positif, mengedukasi generasi muda ikut aktif di setiap gerakan lingkungan yang kami lakukan, baik di Tukad Bindu maupun di tempat lain,” ucap Gung Nik.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *