Hotelnella – Menjelajahi sejarah tak melulu identik dengan suasana serius dan membosankan. Di Indonesia, banyak destinasi wisata sejarah justru menawarkan pengalaman yang seru dan memukau. Dari situs-situs kerajaan kuno, benteng peninggalan penjajahan, hingga kawasan kota tua yang masih terjaga keasliannya, semua tempat ini mampu membawa kita seolah melangkah ke masa silam. Detail arsitektur yang autentik dan suasana khas tempo dulu membuat kunjungan terasa seperti perjalanan dalam mesin waktu.
Tak hanya menyenangkan bagi orang dewasa, wisata sejarah juga sangat ideal untuk anak-anak. Ini bisa menjadi sarana belajar yang nyata—mengajarkan mereka tentang kebudayaan, peradaban, dan semangat perjuangan bangsa langsung dari sumbernya, bukan hanya dari halaman buku. Dengan begitu, nilai-nilai sejarah lebih mudah dipahami dan dikenang.
Dalam artikel ini, kami telah merangkum 20 destinasi wisata sejarah pilihan yang tak hanya menarik untuk dikunjungi, tetapi juga sarat edukasi dan cocok sebagai tujuan liburan keluarga.
1. Candi Borobudur, Magelang

Candi Borobudur merupakan mahakarya warisan dunia yang tak hanya megah secara arsitektur, tapi juga kaya akan makna spiritual dan sejarah. Dibangun pada abad ke-8 oleh Dinasti Syailendra, candi Buddha terbesar di dunia ini terdiri dari ribuan relief yang menggambarkan perjalanan hidup dan ajaran moral. Struktur stupa-stupa yang berundak membawa suasana magis seolah kita kembali ke masa kejayaan nusantara.
Mengajak anak ke Borobudur adalah cara seru untuk memperkenalkan mereka pada peradaban kuno yang begitu maju. Mereka bisa belajar sejarah, seni rupa, filsafat, hingga sistem sosial masyarakat zaman dulu secara langsung dari reliefnya. Pengalaman naik hingga ke puncak candi juga memberi kesan petualangan spiritual yang tak terlupakan.
2. Kota Tua Jakarta

Kota Tua Jakarta adalah kawasan bersejarah yang menyimpan jejak masa kolonial Belanda di Batavia. Bangunan-bangunan bergaya arsitektur Eropa seperti Museum Fatahillah, Gedung Pos, dan Kantor Imigrasi tempo dulu masih berdiri megah, membawa pengunjung menyusuri lorong waktu ke abad ke-17. Suasana klasik makin kuat dengan keberadaan sepeda ontel dan musisi jalanan yang melantunkan lagu-lagu lawas.
Kota Tua menjadi tempat yang cocok untuk anak mengenal sejarah kota Jakarta secara menyenangkan. Mereka bisa melihat langsung benda-benda peninggalan kolonial, belajar tentang sistem pemerintahan zaman dulu, hingga memahami pentingnya pelestarian budaya. Sambil berjalan kaki atau naik sepeda keliling, edukasi pun terasa seperti wisata santai.
3. Benteng Vredeburg, Yogyakarta

Benteng Vredeburg dulunya adalah markas pertahanan Belanda yang kini diubah menjadi museum sejarah perjuangan bangsa. Bangunan bergaya Eropa klasik dengan lorong-lorong panjang dan halaman luas ini menyimpan diorama lengkap tentang perjalanan kemerdekaan Indonesia. Ada banyak koleksi senjata, lukisan dokumenter, dan alat komunikasi zaman dulu.
Anak-anak bisa belajar sejarah perjuangan dengan cara visual dan interaktif di sini. Diorama peristiwa seperti Proklamasi Kemerdekaan atau Serangan Umum 1 Maret disajikan dengan narasi menarik. Dengan suasana bangunan kuno yang autentik, mereka bisa lebih mudah membayangkan perjuangan para pahlawan secara nyata.
4. Museum Taman Prasasti, Jakarta
Terletak di kawasan Tanah Abang, Museum Taman Prasasti adalah bekas pemakaman Belanda yang kini menjadi galeri terbuka penuh prasasti batu nisan bergaya Eropa. Koleksi batu-batu ini berasal dari abad ke-18 dan 19, lengkap dengan ukiran nama, lambang keluarga, hingga simbol kematian yang unik. Suasananya tenang, rindang, dan artistik.
Museum ini memberikan pengalaman edukatif yang unik, karena anak-anak bisa belajar tentang sejarah sosial, sistem pemakaman, dan bentuk seni ukir masa kolonial. Selain itu, mereka juga bisa memahami nilai kehidupan, waktu, dan kenangan dengan cara yang lebih reflektif. Cocok untuk memperkenalkan konsep sejarah dalam format yang berbeda dari museum biasa.
5. Candi Prambanan, Sleman

Candi Prambanan merupakan kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia, dibangun pada abad ke-9 oleh Rakai Pikatan dari Kerajaan Mataram Kuno. Arsitekturnya tinggi menjulang dengan ukiran kisah Ramayana dan Mahabharata di setiap relief dindingnya. Saat senja, suasana Prambanan terasa begitu magis dan penuh aura sakral.
Mengunjungi Prambanan bisa jadi pelajaran lengkap tentang sejarah agama Hindu, seni pahat, dan kisah pewayangan yang kaya akan nilai moral. Anak-anak dapat menikmati wisata edukasi sambil mendengarkan cerita rakyat atau menonton pertunjukan Ramayana Ballet di malam hari. Tak hanya belajar, mereka juga akan terhibur dan terinspirasi.
6. Istana Maimun, Medan

Istana peninggalan Kesultanan Deli ini merupakan perpaduan gaya arsitektur Melayu, Timur Tengah, dan Eropa. Interiornya mewah dengan furnitur antik dan warna cerah yang menawan.
Kunjungan ke sini bisa memperkenalkan anak pada kebudayaan Melayu serta sistem kerajaan lokal di Sumatra. Mereka juga bisa menyewa pakaian adat dan merasakan suasana seperti bangsawan masa lalu.
7. Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang

Terletak di pinggir Sungai Musi, museum ini dulunya adalah istana yang kini menyimpan artefak sejarah Kesultanan Palembang. Bangunannya memadukan arsitektur Belanda dan lokal.
Anak-anak dapat melihat langsung senjata, peralatan rumah tangga, dan peta kuno Palembang. Pengalaman ini memperkenalkan mereka pada sejarah lokal yang tak kalah penting dari sejarah nasional.
8. Fort Rotterdam, Makassar

Benteng ini adalah peninggalan Kerajaan Gowa yang kemudian diambil alih oleh Belanda. Dinding batu tebal dan struktur khas Belanda memberi nuansa sejarah yang kental.
Di dalam benteng terdapat museum dan ruang tahanan Pangeran Diponegoro. Anak-anak bisa belajar tentang perlawanan rakyat terhadap penjajah dan pentingnya mempertahankan identitas budaya.
9. Lawang Sewu, Semarang
Bangunan berarsitektur art deco ini dulunya merupakan kantor kereta api Belanda. Julukannya “Lawang Sewu” berarti seribu pintu, menggambarkan banyaknya pintu dan jendela di gedung ini.
Anak-anak bisa mengenal sejarah perkeretaapian Indonesia dan fungsi-fungsi bangunan kolonial. Meskipun dikenal mistis, tur sejarahnya tetap informatif dan menyenangkan.
10. Museum Kereta Api Ambarawa
Museum ini menyimpan koleksi lokomotif uap tua yang masih berfungsi. Pengunjung juga bisa naik kereta wisata dengan jalur pemandangan alam.
Anak-anak akan terpesona melihat langsung kereta zaman dahulu dan belajar teknologi transportasi masa lampau. Aktivitas ini sangat edukatif dan juga menghibur.
11. Trowulan, Mojokerto

Trowulan dikenal sebagai pusat Kerajaan Majapahit, tempat banyak ditemukan candi, artefak, dan struktur pemukiman kuno. Situs ini menyimpan banyak rahasia masa kejayaan Nusantara.
Anak-anak dapat mengenal sejarah kerajaan Hindu-Buddha, serta filosofi Ken Arok, Gajah Mada, dan Sumpah Palapa. Wisata ini memadukan sejarah, arkeologi, dan imajinasi anak.
12. Istana Kesultanan Cirebon (Keraton Kasepuhan)
Keraton Kasepuhan merupakan pusat kekuasaan Islam di Cirebon dengan gaya arsitektur Jawa-Belanda-Islam. Koleksi lukisan, kereta kencana, dan gamelan kuno tersimpan rapi di dalamnya.
Anak-anak dapat belajar budaya Islam Nusantara, serta sistem pemerintahan tradisional yang masih hidup hingga kini. Suasana keraton juga mendidik mereka untuk menghargai nilai-nilai adab dan tata krama.
13. Candi Penataran, Blitar

Candi terbesar di Jawa Timur ini merupakan peninggalan Kerajaan Kediri dan Majapahit. Relief-relief di dindingnya menggambarkan kisah wayang dan ajaran moral Hindu.
Anak-anak bisa belajar filosofi, cerita rakyat, dan sejarah kerajaan dengan cara visual yang menarik. Candi ini juga terletak di dataran tinggi yang sejuk dan nyaman untuk wisata keluarga.
14. Museum Angkut, Batu

Meski bukan tempat sejarah klasik, Museum Angkut memamerkan sejarah transportasi dunia dari zaman kuno hingga modern. Setiap zona ditata menyerupai kota-kota klasik seperti Paris dan Hollywood tempo dulu.
Anak-anak akan menikmati pengalaman belajar sejarah transportasi sambil berjalan di antara mobil antik dan replika pesawat. Edukasi dibalut atraksi visual yang sangat menarik.
15. Gedung Sate, Bandung

Gedung ikonik ini dulunya adalah pusat pemerintahan Hindia Belanda dan kini menjadi kantor Gubernur Jawa Barat. Arsitekturnya unik dengan tusuk sate di puncaknya dan gaya art deco.
Anak-anak bisa mengikuti tur edukatif untuk mengenal sejarah Bandung, gaya arsitektur kolonial, dan fungsi-fungsi pemerintahan zaman dahulu. Spot foto dan ruang interaktif juga tersedia.